RSS

Sifat-sifat Alloh Yang Suci Atau Tidak Menyerupai Sifat-sifat Makhluk-Nya

21 Jun

Penjelasan akidah ahli sunah wal Jama`ah tentang sifat-sifat Alloh yang suci atau tidak menyerupai sifat-sifat makhluk-Nya

1. Alloh SWT tidak memiliki semua sifat kecacatan dan kekurangan.

2. Semua makhluk membutuhkan kepada-Nya, sedangkan Alloh tidak membutuhkan kepada sesuatupun dari sudut manapun.

3. Alloh tidak menyerupai makhluk-Nya.

4. Alloh tidak mengalami perubahan, Dia sekarang keadaannya sebagaimana yang telah ada pada zaman azali, ada-Nya tidak berubah selamanya, tidak mengalami perubahan keadaan-Nya dari suatu keadaan ke keadaan lainnya untuk selamanya.

5. Alloh bukanlah jisim ( tubuh ) dan juga tidak berkaitan dengannya.

6. Dia ( Alloh) bukanlah terdiri dari kadar (ukuran), sehingga dikatakan : Alloh mempunyai kadar begini dan begitu, bukan tinggi bukan pula lebar, bukan terdiri dari bagian tubuh, tidak ramping, tidak banyak, tidak sedikit, tidak besar juga tidak kecil, dalam hitungan dan beratnya, tidak berat maupun ringan.

7. Alloh tidak menyerupai sesuatu, tidak juga terbentang, tidak juga tergenggam, tidak bulat dan tidak tinggi, tidak berbentuk segitiga maupun segi empat, tidak berdiri seperti sifat jisim, tidak juga doyong, dan juga tidak mempunyai gambaran ( dalam pikiran) selain apa yang telah disebutkan itu.

8. Tidak berbatas, berujung, tidak juga berakhir, dan bukanlah maksud dari tanpa dibatasi sehingga mempunyai makna ada-Nya terbentang dengan tidak ada batas, malahan yang dimaksud adalah ada-Nya terhindar / suci dari kadar (ukuran) dan dari segala segi, yang menjadi perhatian atas ucapan kami ( bahwa Alloh tidak berhad atau dibatasi sesuatu ) adalah untuk menolak batas bagi Alloh dan bukan untuk menetapkan kadar (ukuran) kepada tanpa batas.

9. Alloh bukan terdiri dari sesuatu.

10. Tidak mungkin menentukan potongan-potongan atau bagian-bagian kepada dzat Alloh.

11. Alloh tidak berarah ataupun berujung sebagaimana pula kita tidak boleh mengatakan : Dia di arah kanan, kiri atau bawah, demikian juga tidak boleh dikatakan atas makna arah depan, belakang, ataupun atas.

12. Tidak boleh beri`tikad bahwa Alloh bersambung dengan makhluk ataupun melekat dengannya.

13. Tidak boleh beri`tikad bahwa Alloh berpisah dari makhluk sehingga ada jarak pemisah antara Alloh dan makhluk-Nya.

14. Dia tidak beruang dan bertempat.

15. Alloh suci atau terhindar dari sifat berdiri, duduk, turun, naik, bergerak, diam, dan segala sifat jisim dan kejisiman.

Inilah 15 sifat kesucian Alloh dari makhluk-Nya menurut kadar kepentingannya ( sifat-sifat Alloh yang terpenting ), sedangkan berbagai sifat-sifat Alloh yang selain tersebut di atas, semuanya adalah berasal dari ketiga akidah yang pertama ( no.1-3 ).

Ketiga akidah yang pertama merupakan pokok ushul akidah, karena ia merupakan intisari dari sifat kesucian Alloh berdasarkan pokok dan intisarinya.

Dalil untuk sifat-sifat di atas adalah ayat-ayat Al-quran yang mengandung kesucian-Nya, keagungan-Nya, kemurnian-Nya, tidak membutuhkan makhluk-Nya, dan ketiadaan misal dan penyerupaan Alloh dengan sesuatupun.

ِAyat-ayat yang mengandung kesucian Alloh, antara lain :

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. ( Al-Hasyr : 23 )

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. ( Al Imron : 97 )

(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. ( AL-Hadid : 24 )

(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. ( Asy-Syuro : 11)

Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? ( Maryam : 65 )

Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.  ( Al-Ikhlas : 4 )

Ayat-ayat yang menjelaskan masalah ini banyak sekali, ini adalah ayat mukhkamaat dan merupakan umul kitab ( Induk kitab ) yang tidak tersembunyi  makna-maknanya dan pada dasarnya tidak sukar dipahami, dan tidak samar. Keimanan yaitu terhadap yang dzohir/ jelas bertalian ayat-ayat ini yang terang ( maknanya ) dengan tanpa tabir /penghalang terhadap pokok-pokok agama dengan tanpa penggantian, perubahan, pengkhususan, ataupun ta`wil maknanya. Semoga Alloh memberi taufik kepada kita.

Rujukan :

Qowari`u Al-qohhar fi Ar-roddi ala Al-mujassimah Al-fujjar karangan Imam Ahli Sunnah As-Syeh Ahmad Ridlo Al-qoodiriy Al-Hanafiy 

 
Leave a comment

Posted by on 2012/06/21 in Aqidah

 

Tags: , , , , , , ,

Silakan Tulis Komentar Anda dengan Sopan